Minggu, 14 Juli 2013

Memoar



siapa yang paling bertanggung jawab atas ingatan?
kau tidak pernah menyinggungnya samasekali
sementara aku terus subur dalam bayang-bayang ingatan
maukah kau sejenak kuajak mampir pada kenangan?
di mana hanya ada kisah-kisah lucu tentang kita
di perempatan jalan memburu bahasa senyum
di emperan toko buku merebahkan ketegangan
tapi dalam hati kita saling berbisik
tentang kisah yang sekarang menjelma ingatan

masih ingatkah tentang burung-burung yang mendadak terbang
oleh hentakan kakimu yang diiringi gelak tawa?
atau para pengemis yang meletakan mangkuk sayur
dan tanpa sengaja kutendang.
semua itu kusebut sebagai lirik memoar

tapi bukan itu, ucapmu
itu hanya serpihan kenangan
di sana ada satu kejadian yang tak pernah musnah
kau membetulkan kerudungmu, aku masih menulis ini
kenangan itu adalah bisikan hati yang tak sampai
dan aku berhenti menulis …